Post sebelumnya: Me and Natsu (part 2)
Bismillaahirrohmaanirrohiim...
19-21 Agustus 2014 aku homestay
di Chiba. Program homestay kali ini disediakan oleh pihak sekolah, bagi yang
berminat. Tadinya aku ingin sekali homestay ke Hokkaidou yang terkenal dengan
keindahan alamnya itu. Tapi kalau mikir-mikir biaya lagi... hehehe engga jadi
deh, makasih. Makanya aku jadi pilih homestay yang deket-deket Tokyo aja, dan
akhirnya dapetnya di Chiba deh. Kalau dibandingin sama temen-temen yang
homestay di daerah lain, aku yang homestay hanya 3 hari termasuk sebentar. Tapi
tidak apa-apa, yang penting pengalaman + latihan B. Jepang. Toh aku juga udah
pulang kampung cukup lama, 4 hari hehe... (^_^)
Mungkin cerita homestay-ku
kali ini biasa saja, tapi aku ingin menceritakannya dengan cukup detail. Ibu
homestay-ku, atau panggil saja beliau ‘okaa-san’, sama sekali tidak bisa
berbahasa Inggris dan baru pertama kali menerima orang untuk homestay di
tempatnya. Memiliki dua anak laki-laki, anak sulungnya juga mahasiswa di
tempatku belajar, TUFS. Mereka sudah tidak tinggal bersama lagi dengan
keluarga. Otou-san (suaminya Okaa-san), tampaknya juga selalu sibuk dengan
pekerjaannya, makanya jarang pulang ke rumah. Jadi selama 3 hari homestay aku
hanya berdua saja dengan okaa-san. Hari pertama, hal pertama yang langsung
dibicarakan adalah mengenai: makanan. Sebenarnya sebelumnya aku sudah bertukar
email dengan beliau dan memberitahu bahan makanan apa saja yang tidak bisa
kumakan. Tapi kali ini cukup detail. Dan selain itu, tentunya kami membahas
mengenai Islam.
Pengalaman yang aku rasa
tidak bisa didapat apabila ada di negeri sendiri: menjelaskan mengenai agama
yang kita anut. Di negara yang muslimnya minoritas dan di antara kalangan
orang-orang yang (maaf) tidak jelas
dalam memegang agama, aku sebagai penganut Islam sering menemui situasi dimana
aku harus menjelaskan kepada orang-orang sekitar mengenai agamaku yang mereka
anggap strict. Jujur, situasi ini
benar-benar membuatku eling. Jadi
bisa intropeksi diri juga kan, sampai sejauh mana kita mengerti dan menjalankan
agama kita. Yah eling sih eling, tapi untuk memperbaiki dirinya itu... jujur,
benar-benar tidak mudah bagiku :( *duh jadi curhat. Tapi di mana pun kita
berada, sudah suatu kewajiban untuk berusaha menjadi diri yang lebih baik,
dalam berbagai atau malah dalam segala hal. Harapanku di penghujung libur musim
panas ini, bagi saudara-saudaraku yang muslim, mohon maaf sebelumnya, semoga
kita senantiasa bisa saling mendoakan dan mengingatkan dalam hal kebaikan ya! Yoroshiku onegaishimasu!
Okey balik lagi ke cerita,
pada siang hari itu anak kedua okaa-san pulang ke rumah. Sorenya, kami bertiga
pergi jalan-jalan ke sungai terdekat yang sampai saat ini masih difungsikan
juga sebagai kanal. Tempat ini namanya ‘Sungai
Unga’ :D
Hehehe kalau dipikir-pikir
lagi yah, di Indonesia mana bisa coba main-main ke tepi sungai? Mungkin sungai
di sekitar perumahan yang alamnya indah dan bisa dijadikan tempat relaksasi
jumlahnya bisa dihitung jari. Di Jepang, ada buanyak sekali taman dan sungai
yang bersih tentunya. Kata guru B. Jepang SMA-ku, pemerintah Jepang memang
sudah menyediakan jatah lahan untuk ruang terbuka hijau, dan tampaknya itu
sudah menjadi suatu kewajiban. Indonesia sepertinya
harus mencontoh tata kota negara Jepang yang super duper teratur ini.
Esoknya, pukul 10 pagi aku
dan okaa-san pergi ke ‘Bousou no Mura’. Tempat ini adalah taman rekreasi yang
menyediakan satu jalan khusus berisi bangunan-bangunan ketika zaman Edo.
Beneran deh, aku bahagia banget bisa kesiniiiiiiiiiiiii!!! Karena aku penggemar
berat bangunan-bangunan tua, khususnya bangunan tua Jepang dan Belanda, jadi
rasanya surga banget bisa mengunjungi tempat ini (≧▽≦) Sebenarnya bangunan-bangunan di sini tidak asli sih, hanya
replika yang dibuat persis seperti keadaan aslinya ketika Zaman Edo. Tapi
mungkin, jika dibandingkan dengan wisata-wisata kuil sebelumnya, berkunjung ke
Bousou no Mura inilah yang bikin aku bahagia. Hehehe <3 <3 <3
Semua bangunan yang berada
di jalan ini adalah toko-toko yang menyediakan beragam course kerajinan, seperti menghias lilin, melukis wajah kokeshi (boneka kayu Jepang),
dll. ‘Akibat’ mempelajari sedikit seni mengecat ketika kelas 2 SMA, aku
tertarik mengikuti course ukiyoe.
Ukiyoe adalah seni melukis dari Jepang yang memiliki
ciri khas menggunakan teknik cetak kayu.
Membuat ukiyoe
Hasil ukiyoe yang kubuat :3
Selesai dari sana, kami
menuju rumah-rumah replika ketika Zaman Edo. Di antaranya ada rumah samurai dan
rumah petani yang terbagi ke dalam tiga macam. Karena masing-masing rumah
tersebut dapat dimasuki, aku jadi bisa sedikit membayangkan suasana kehidupan
zaman Edo. Duuuuuh beneran deh tempat ini luar biasa banget pokoknya,
benar-benar bikin bahagiaaa!!! (≧▽≦)
Sebenarnya lokasi Bousou
no Mura ini luas, tapi karena keterbatasan waktu dan cuaca (panas banget waktu
itu beneran =_=), hanya sebagian kecil saja yang bisa aku jelajahi.
Fuuuh, hari yang melelahkan memang, tapi sangat menyenangkan! Kalau ada
kesempatan, insyaallah ingin main ke sana lagi! Harus!! Ada yang mau bareng??
Hehe... (≧▽≦)
Esoknya, sejak pagi aku
dan okaa-san sudah rusuh mempersiapkan makanan. Hari itu kami akan pergi ke
rumah temannya okaa-san yang akan mengadakan acara membuat roti bersama-sama.
Tapi karena perlu bawa makanan sendiri, termasuk bagian untuk di-share sama orang lain yang dateng juga,
jadi aja riweuh hehe. Temannya
okaa-san ini adalah seorang guru piano, sering dipanggil dengan sebutan “Kitty-sensei”
(karena dia suka banget banget sama Hello Kitty (≧▽≦)). Biasanya okaa-san tidak pernah ikut acara perkumpulan memasak
ini, karena yang ikut adalah teman-teman Kitty-sensei sesama guru piano. Tapi
karena okaa-san tahu aku SANGAT menyukai suara piano (hehe), dan kebetulan
dalam perkumpulan kali ini anak-anak para guru piano itu juga akan datang, jadi
okaa-san meminta izin untuk ikut.
Pas dateng ke rumahnya
Kitty-sensei... Beneran aja hampir semua barang serba Hello Kitty. Kursi, jam
dinding, karpet, bahkan sampai tissue toilet pun gambar Hello Kitty!! Super
sekali... #speechless
Satu persatu teman-teman
Kitty-sensei beserta anaknya pun berdatangan. Setelah itu kami membuat kue
stroberi yang alhamdulillah bahan-bahannya aman untuk dimakan (halal) :)
Roti Stroberi
Roti berbagai macam bentuk. Ini
anak-anak yang buat! :D
Anak-anak (≧▽≦) <3
Ada satu anak laki-laki
berumur 3 tahun bernama Kazuho, sumpah imuuuuuuuuuuuuuuutttt bangetttttt!!!
Suaranya juga cempreng-cempreng gimana gitu khas anak kecil. Heeeeuuuuh gemesss
(>O<) Sayangnya di foto di atas mukanya ketutupan tangan, jadi ga begitu
keliatan :(
Setelah selesai membuat
roti dan makan bersama, teman-teman Kitty-sensei pun semuanya pulang. Jadi di
sana hanya bertiga dengan okaa-san dan Kitty-sensei. Atas permintaanku,
Kitty-sensei pun memainkan grand piano-nya. Lagu yang sangat terkenal dari
Mozart, 21 versi lagu Little Star. Pernah aku mendengarnya di Youtube, tapi
baru kali ini mendengar yang sungguhan dan yang pro, lagi! Ternyata aku
benar-benar menyukai suara piano. Mendengar dentingan-dentingan suara piano
yang dimainkan Kitty-sensei membuatku serasa melayang, ikut mengalir bersama
musik *alah. Dari kecil aku ingin mempelajari piano, tapi sayangnya sampai
detik ini masih belum kesampaian. Walau begitu rasa sukaku terhadap suara piano
tidak pernah berubah. Jika ada kesempatan, semoga di masa depan bisa belajar
piano, aamiin! :’)
Dengan Kitty-sensei :D ★
Tidak disangka-sangka,
Kitty-sensei yang menyukai Hello Kitty yang terkesan kawaii (imut) ini ternyata
sangat tergila-gila dengan Versailles, salah satu band
Visual-Kei (V-kei). Bagi penyuka band Jepang, pasti udah ga asing lagi kan denger
nama band satu ini? Kitty-sensei udah berapa kali dateng ke konsernya Versailles, dan yang paling mencengangkan, beliau beruntung menjadi 1 di
antara 100 fans lainnya yang bisa datang ke pesta acara-nya Camijo (vokalis Versailles)!! Wow...
Tidak sampai di situ,
ternyata yang paling bikin mencengangkan...: Kitty-sensei adalah mantan fans
berat grup Johnny’s, yaitu Arashi dan Tegomass!!! Apa-apaan iniiiii?!
*jegeeerrr. Oh iya sekadar info, Johnny’s itu adalah suatu agensi musik di
Jepang yang telah mencetak berbagai grup papan atas, seperti Arashi, NEWS,
Kanjani 8, dll. Nah aku itu fans beratnya NEWS, Arashi, dan Tegomass. Sebenernya
udah ga aneh sih kalau ketemu orang lain sesama fans
dan member club juga, tapi masalahnya bukan itu: Sejak tahun 2012 Kitty-sensei
jadi mencampakkan Arashi dkk karena mulai menyukai Versailles. Apaaaaa?!?!? Sulit untuk dipercaya... Arashi tuh bisa
dibilang grup boyband no. 1 lah di Jepang saat
ini,
sekarang aja jumlah fans yang masuk member club paling banyak dibandingkan
grup-grup yang lai. Masalahnya kasus ini aku rasa jarang sekali terjadi. Arashi
gitu lho, dicampakkan karena band V-Kei
Versailles???
Bukannya gimana, tapi kaget aja melihat selera yang berubah secara drastis.
Super bangetlah Kitty-sensei, suka sesuatu mulai dari Hello Kitty sampai band
V-kei hehe.
Nah bagaimana dengan nasib
DVD, CD, dan berbagai goods grup
Johnny’s yang telah susah payah dulu beliau kumpulkan?? ... Ya dijual. Dijual
gitu aja (=_=) Tapi ada satu keuntungan dari hal ini. Aku jadi dikasih berbagai
goods yang masih tersisa.
Alhamdulillah, thanks God!!! \(ToT)/ *bahagia.
Goods dari
Kitty-sensei (≧▽≦) <3
Aku ini, perasaan ga
pernah jauh-jauh sama yang namanya fangirlingan. Kalau jalan-jalan (terutama
kalau bareng Lia), nyari tempat-tempat yang pernah dipake syuting. Terus
sekarang, ketemu juga sama mantan fans, bahkan ketimpa enaknya pula. Entah
mesti bilang gimana... Pas SMA, aku ga begitu sering fangirlingan. Kalau
dibandingin sama aku yang SMP, wuih jauh lah. Dulu kayaknya maniak banget hehe
(*emang skarang engga?!). Selain karena grup yang paling aku suka sudah jarang berkegiatan, mungkin karena sedikit juga kali ya
temen yang bisa bareng buat fangirlingan. Terus pas
mulai kuliah di IPB, sempat juga berpikir untuk berhenti fangirlingan karena
telah fokus ke berbagai hal. Tapi mungkin takdir berkata lain. Aku dipertemukan
dengan seorang gadis bernama Lia *eeeaaaa. Mungkin kalau ga ada dia, sekarang
aku udah ga akan fangirlingan lagi. Entah mesti berpendapat gimana mengenai hal
ini... Aku dan Lia sama-sama memilih jurusan B. Jepang, jadi ada kemungkinan
bisa masuk ke univ yang sama nantinya. Kalau bareng terus, mungkin aku
benar-benar tidak akan bisa keluar dari dunia fangirling hehe... Bahkan aku
juga sampai penasaran sendiri, kalau nanti udah nikah dan punya anak, aku masih
bakal fangirlingan ga yaa...? Hehe...
Duh maaf jadi melenceng ke
hal-hal aneh. Selain fangirling, di sini aku juga banyak dipergokin sama
hal-hal berbau Indonesia. Udah berapa kali aku disapa sama orang-orang Jepang yang bisa B. Indonesia :D Di kereta, di Bousou no Mura, di
lingkungan rumahnya okaa-san, dll. Hehe mungkin karena aku pake kerudung juga
kali ya, selain jadi identitas muslimah, jadi identitas kewarganegaaran juga
(^_^) *walaupun seringnya dikira orang Malaysia.
Singkat cerita,
berakhirlah 3 hari homestayku di Chiba :D Terima kasih, okaa-san! \(^o^)/
Tidak terasa sekarang
sudah penghujung musim panas. Sebentar lagi liburan berakhir dan aku akan
menempuh hidup baru (?!). Iya, kehidupan yang katanya paling sibuk di tahun
pertama ini. Kalau kata bahasa bapak aku mah,
bakal terus ‘digenjot’ supaya bisa lebih pinter. Makanya, mungkin post ini
adalah post terakhir sampai bulan Desember nanti (mungkin lho ya). Aku ingin
konsentrasi belajar, karena sekarang adalah masa-masa yang sangat menentukan
hidupku, masa depanku. Ujian untuk masuk universitas akan diadakan pada
semester sekarang, bulan November kalau tidak salah. Semuanya, mohon doanya ya!
Kita tidak berusaha sendiri, sama-sama berjuang kok. Bismillah, semoga nanti
hasilnya sesuai yang diharapkan, aamiin!!!
Sampai jumpa lagi! \(^o^)/