Kamis, 10 April 2014

Hari-hari Pertamaku di Jepang



Bismillaahirrohmaanirrohiim...

Selasa, 1 April 2014: Hari keberangkatan
   Sekitar pukul 5 sore, aku bersama orangtua dan adikku sampai di bandara internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. Walaupun dijadwalkan berangkat pukul 21.55, namun aku dan para peserta lain harus datang ke bandara lebih awal untuk menghindari keterlambatan dan melakukan check in terlebih dahulu.
Alhamdulillah tak ada tangisan di sana. Sejak aku SMA, baik kedua orang tua maupun keluarga sangat mendukungku untuk belajar di Jepang. Bahkan sepertinya impianku ini telah menjadi impian orang tuaku juga. Oleh karena itu, kini sudah tidak ada lagi yang aku khawatirkan dan insyaallah kami sudah siap menghadapi perpisahan. Tapi ternyata ada satu hal yang membuatku agak sedih. Baru kali ini ada seseorang yang membuatku merasa berat untuk meninggalkan Indonesia... But it’s OK, then :’)
Setelah berfoto-foto dan berpisah dengan keluarga, akhirnya aku pun masuk ke ruang tunggu bandara. Setelah semua peserta diabsen, sekitar pukul 9.30 malam kami semua masuk ke dalam pesawat. Akhirnya sekitar pukul 10.10 pesawat pun lepas landas menuju bandara Narita... :’)

Rabu, 2 April 2014: 1st day in Japan
Pagi itu bandara Narita disesaki oleh para pendatang dari berbagai negara. Sebagian besar adalah pelajar yang akan memulai perkuliahan di Jepang pada minggu kedua April. Karena jumlah pegawai bandara sedikit, proses keimigrasian jadi lamaaaaaaaa sekali~ (=o=) Rasanya bisul hampir mau pecah gara-gara udah ngebet ingin liat Jepang. Hehe... (bohong ding, ga ada bisul kok XD)
Setelah itu peserta program D2,  D3, dan S1 pun berpisah, mencari panitia dari pihak lembaga bahasa Jepang masing-masing. Panitia dari tempat belajarku (JLC), hari itu menjemput peserta bukan hanya dari Indonesia, namun juga dari Vietnam, Malaysia, Thailand, Rusia, dll. Mereka semua adalah penerima beasiswa S1 Monbukagakusho juga.
Selama perjalanan dari bandara menuju JLC, di bus kami melihat banyak pohon sakura. Karena sedang musim semi, bunga sakura bermekaran di mana-mana, termasuk di sepanjang jalan di sebelah kampusku. Ternyata saat hari pertama kami datang itulah saat  di mana bunga sakura mekar paling indah. Soooooo happppyyyy!!! XD





Asrama tempat kami tinggal ada 7 lantai, aku dan beberapa temanku yang perempuan tinggal di lantai 5, satu orang satu kamar. Alhamdulillah fasilitas kamarnya memadai bangeeeeeet~ (ToT) *terharu






Pemandangan dari balkon kamar :)


Belum sempat mengurus semua barang-barang pindahan, sorenya semua peserta dari Indonesia diajak oleh seorang senpai (senior)  bernama kak Rendy untuk makan di toko sushi terdekat dan melihat berbagai peralatan masak untuk survive kami di sini :D

Kamis, 3 April 2014: Pembuatan surat kependudukan & akun bank Jepang
Sekitar pukul 9.30 semua peserta pergi ke kantor balai kota Fuchuu (kota di mana kami tinggal) untuk membuat kartu kependududan. Hari itu kami juga membuat akun bank Jepang. Karena semuanya dilakukan bersama-sama dan dipandu oleh pihak JLC, jadi tidak perlu khawatir bagi yang belum bisa berbahasa Jepang :)

Jumat, 4 April 2014: Entrance ceremony
Hari itu di seluruh Jepang diadakan upacara penerimaan siswa baru, dari jenjang SD sampai universitas. Upacara penerimaan siswa baru di kampusku (Tokyo University of Foregn Studies) diadakan di sebuah aula bernama Prometheus. Setelah mendengar beberapa pidato, kami pun resmi menjadi mahasiswa baru di sana :) Banyak yang mengabadikan momen ini dengan berfoto ria di bawah rindangnya pohon sakura ^_^


 

Tahun ini total ada 61 orang yang akan mengikuti course yang sama denganku di JLC. Semuanya adalah penerima beasiswa S1 Monbukagakusho dari berbagai negara. Yang paling membuat mencengangkan namun juga sekaligus membahagiakan, tahun ini peserta dari Indonesia adalah yang paling banyak, yaitu 16 orang. Sejarah baru untuk Indonesia :) Smoga tahun-tahun berikutnya bisa lebih banyak lagi ya, aamiin! ^_^

Sabtu, 5 April 2014: Perkumpulan PMIJ
Pada pagi hari aku dan seorang temanku, Lia, jalan-jalan ke tempat di sekitar kampus.




Hari itu ada perkumpulan Pelajar Muslim Indonesia Jepang di tempat belajar peserta D3, yaitu di lembaga JASSO Tokyo. Namun agar semuanya bisa ikut berkumpul, yang bukan muslim pun ikut menghadiri acara ini :) Banyak senpai juga yang datang ke acara ini untuk berbagi pengalaman ^_^



Sebelum ke sana, aku dan teman-teman Indonesia lainnya jalan-jalan sebentar ke Akihabara dengan dipandu oleh seorang senpai bernama kak Ilham :)




Minggu, 6 April 2013: Jalan-jalan
Bersama dengan dua orang temanku dan tiga orang Jepang (temannya temanku), hari itu kami pergi ke:

Shinjuku Gyouen, kami melakukan hanami di sini :)

Masjid Camii, atau sering disebut juga Masjid Tokyo


Senin, 8 April 2013: Assessment test, Tokyo Tower, and Sensouji
Setelah melakukan placement test untuk kelas bahasa Jepang, tanpa direncanakan aku dan seorang temanku jalan-jalan ke dua tempat ini.


Kuil Shinto Sensouji, kuil tertua di Tokyo


Satu hal yang pasti, hanya dengan bermodalkan google maps dan sedikit uang untuk ongkos kereta, siapapun bisa nge-bolang di Tokyo ^_^ Di Jepang, kereta adalah alat transportasi yang paling praktis dan harganya pun sangat terjangkau. Mungkin pada awalnya akan bingung untuk menggunakan kereta (karena sistem beli tiket/kartu dan cara membaca peta jalurnya yang rumit). Namun lama-lama pasti akan terbiasa dan nyaman menggunakan transportasi ini :)

Selasa, 9 April 2013: Class, physical exam, friend’s birthday
Hari itu pertama kali mulai belajar di kelas \(^o^)/ Sudah lama tidak merasakan atmosfer belajar bahasa Jepang di kelas formal seperti ini. Bahagia bangeeeeet~ (ToT) Sorenya kami melakukan tes kesehatan. Di Jepang, setiap memulai ajaran baru pasti ada tes kesehatan. Sekitar bulan Oktober kami juga akan melakukan tes kesehatan yang kedua. Coz you have to keep healthy to catch your dreams! :)
Sekitar pukul 20.30, aku dan seluruh teman Indonesia yang lain berkumpul di satu kamar untuk merayakan hari ulang tahun salah satu teman kami. Kami makan roti mini dan SATU indomie goreng bersama-sama (haha XD). Rencananya setiap akhir bulan, kami akan  mengadakan acara makan besar untuk merayakan orang-rang yang berulang tahun pada bulan itu. Semoga dengan ini kami semua menjadi makin akrab :)
*********
Inilah kisah hari-hari pertamaku di Jepang. Aku yakin masih ada berbagai pengalaman lain yang menanti. Semoga kehidupanku di sini selalu bisa diisi dengan belajar hal-hal yang bermanfaat dan barokah, aamiin! :)
Sampai nanti di post selanjutnyaaa~ (^o^)
 

Selasa, 01 April 2014

Persiapan Keberangkatan


Bismillaahirrohmaanirrohiim

Bandung, Senin, 31 Maret 2014
Setelah sekian lama, akhirnya aku melanjutkan menulis blog ini hehe. Hari ini tepat satu hari sebelum keberangkatanku ke negeri sakura. Sebenarnya aku sengaja membuat postingan ini di akhir waktu (mepet-mepet keberangkatan) agar informasi-informasi yang kuterima sampai saat ini bisa aku sampaikan secara singkat, padat, namun jelas.
Awal Februari 2014, akumendapatkan informasi lewat e-mail mengenai lokasi sekolah bahasa Jepang tempat aku akan belajar selama 1 tahun pertama. Aku beserta 15 orang dari program S1ditempatkan di Japanese Language Center (JLC) yang berada di dalam kampus Tokyo University of Foreign Studies (東京外国語大学), tepatnya di daerah Fuchu, Tokyo. Sementara untuk 12 peserta S1 lainnya ditempatkan di sekolah bahasa di Osaka University.
Ternyata, meskipun tempatbelajar bahasa Jepang untuk program S1, D2, dan D3 ada di dua kota, yaitu Tokyo dan Osaka,namun gedung tempat belajar untuk masing-masing program berbeda walaupun di kota yang sama.
Awalnya aku berharap ditempatkan di Osaka. Selain karena biaya hidup di sana yang lebih murah dibandingkan di Tokyo, ada keluarga homestay-ku sejak SMA & juga ada beberapa orang temanku yang sudah lebih dulu sekolah dan tinggal di Osaka. Walaupun jadinya aku ditempatkan di Tokyo, aku nantinya akan dibarengkan dengan dua orang temanku yang sama-samamengambil jurusan bahasa Jepang. Mereka akan menjadi saudaraku nantinya, tempat berbagi suka dan duka :’)
Hal yang paling penting dan sangatmenarik yaitu ketika aku mendapatkan...... JENG JEEENG!!!


Handbook ini berisi tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan JLC, baik itu fasilitas-fasilitasnya maupun program belajar untuk kami selama 1 tahun!Setelah menerima handbook ini, aku jadi semakin ga sabaaaaar~ (≧ω≦)
Naaahhh..... selama 1 tahun semua penerima beasiswa akan mempelajari bahasa Jepang dan mata pelajaran umum lainnya sebagai persiapanmasuk ke lembaga pendidikan/colledge(D2 & D3) dan Universitas (S1) pada tahun selanjutnya.Penerimabesiswa program D2 dan D3akan langsungditempatkan ke lembaga pendidikan yang sudah dipillihkan oleh pihak Monbusho. Sedangkan untuk penerima beasiswa program S1 (termasuk aku) masih harus menghadapi ujian masuk universitas kira-kira pada awal tahun 2015. Karena ketatnya persaingan, kami diperbolehkan untuk memilih 7 universitas dimulai dari universitas yang terbaik. Lolosnya ke salah satu universitas yang dipilih itu tergantung dari nilai tes di JLC. Sooooo... aku harus berjuang keras pada tahun pertama tersebut agar bisa lolos ke Universitas pilihan pertamaku!! (>o<)
Pada awal Maret,aku diwajibkan untuk mengirimkan beberapa berkas yang berkenaan dengan pembuatan visa. Visa diurus seluruhnya oleh pihak kedubes namun mengenai pasportentunya diurus sendiri. Yang pasti, ketika membuat visa, paspor sangat diperlukan dan harus dikirim ke bagian pembuatan visa di kedubes Jakarta. Namun berkas juga dapat diantarkan langsung ke kantor konjen Jepang di kota-kota selain Jakarta seperti Medan dan Surabaya.
Setelah informasi mengenai tempat belajardanurusan visa, selanjutnya adalah mengenai acara pelepasantanggal 28 Maret 2014di Kedubes Jepangyang dihadiri oleh 104 orang penerima beasiswa dari seluruh program pendidikandan dilepas oleh Minister bagian Informasi dan Kebudayaan Jepang untuk Indonesia.
Ini dia beberapa fotonya :)


Seluruh penerima beasiswa monbusho 2014 dari jenjang D2 s.d. S3


Inilah (hanya) 4 dari 28 orang penerima beasiswa program S1dengan jurusan IPS (termasuk aku)
Acara pelepasan berlangsung dari jam 10.00 s.d. 14.30.Kami dari program Undergraduate (D2, D3, S1) menampilkan sebuah pertunjukan, yaitu menyanyikan 2 buah lagu yang berjudul “Tanah Airku” dan “Secret Base”(soundtrack anime Ano Hana). Karena kami belum ada persiapan sebelumnya dan hanya berlatih dua kali, bisa dibayangkan betapa merdu dan kompaknya suara kami saat itu. Hehehe... (^_^)
itulah ceritaku mengenai pemburuan beasiswa studi ke negeri impian sampai kepada acara pelepasan.
Keesokan harinya, aku dihadapkan pada satu kerjaanyang belum terselesaikan karena ditunda-tunda dan lumayan melelahkan, yaitu : packing (=__=).Sempat aku membongkar dan menyusun kembali barang-barang yang ada di koper karena beratnya melebihi batas yang ditentukan. Taulah, namanya juga cewe, pinginnya bawa barang-barang se-RT tapi kepentok sama dua ‘kotak’mungil yang ada di gambar bawah tuh... (=__=)Daripada kena denda di bandara, mending uangnya direlakan buat beli baju-baju yang diperlukan di Tokyo sana. Padahal tadinya dari awal ingin coba hidup berhemat di ibukota Jepang yang mendapat poling nomor satu sebagai kota termahal di dunia ini... Hiks... (T__T)


Koper 2 x 23 kg, tas ransel berisi laptop dll, dan tas kecil. Semua ini yang akan kubawa ke Jepang :)
Akuyakin artikel ini adalah artikel gaje yang paling tidak menarik di antara artikelku lainnya(karena udah ga sabar dan penasaran sama Jepang). Oleh karena itu, aku cukupkan sampai di sini aja ya kayaknya. Insyaallah, sampai ketemu di postinganku selanjutnya di Jepaaaang. Yeeeee~  (≧ω≦) Teman-teman, aku mohon doanya yaaa!Terima kasih... ( ; _ ; )

Bismillah, Japan I’m comiiiiiiiiing! (^_^)

つづく