Sore
itu aku dikejutkan oleh sebuah ucapan selamat dari temanku Alifianto, yang
sekarang sedang berada di Jepang, di message facebook-ku. Katanya “Cieee, yang
lulus monbusho. Selamat ya!”. HAH?! “Sekarang kan masih awal Desember?! Masa
sih sudah ada pengumumannya?!”, pikirku. Aku sontak kaget dan buru-buru membuka
email dari HP-ku. Benar saja ada satu email masuk bertuliskan ‘Pengumuman Hasil
Seleksi’. Jantungku berdegup kencang sekali. Aku agak panik karena lampiran yang
berisi data peserta-peserta yang lolos tidak dapat kuunduh.
Saat
itu, aku dan teman sekamar asramaku di IPB yang bernama Seli, sedang menyantap
makan malam. Aku jadi tidak selera makan, lalu aku buru-buru menyalakan
notebook dan modem. Apa dikata, koneksi internet di asrama yang biasanya lelet
jadi tambah lelet sore itu. “Heeeeuh ga bisa didownload!! Lama bangeeeet!
Gimana doong? (T__T)”, teriakku kepada Seli. Akhirnya Seli pun menyalakan
notebook-nya dan mengyalakan wifi asrama. Lagi-lagi, tidak bisa didownload
akibat lambatnya koneksi internet. “Kenapa di saat-saat penting seperti ini
koneksi malah makin parah?!”, rintih batinku.
Perasaanku
semakin tidak karuan dan berusaha mencari siapapun yang saat ini sedang
menggunakan internet asrama. Aku berlari dan turun sampai ke lantai 3 (kamarku
di lantai 5). Di ruang bersama lorong 3 ada seseorang yang menggunakan
laptopnya. Langsung saja aku meminta ijin untuk meminjam laptopnya dan
menggunakan internet. Masih dengan internet yang super lelet, tapi kali ini lampiran
di emailku dapat diunduh.
Dag dig dug.
..................
Alhamdulillah aku
luluuuuuuus!! Lulus beasiswa S1 Monbukagakushoooo!!!
Air matapun kini
tak tertahankan lagi (T__T)
Seseorang yang
meminjamkan laptopnya kepadaku pun kaget dan jadi ikut-ikutan riweuh, “Kenapa kenapa kenapaaaaa???”
Setelah
aku memberitahunya, aku kembali ke lantai 5 mengambil flash disk-ku untuk
kusimpan datanya. Ketika aku kembali ke kamar, teman-teman selorong sudah
berada di kamarku dan bertanya “Syif udah ada pengumuman? Gimana lulus,
Syif???” Tampaknya Seli memberitahu mereka, jadi mereka pada berkumpul di
kamarku.
“Iya
alhamdulillah.....”
“KYAAAAAAAAAAAAA!!!”
mereka semua berteriak dan lalu memberi ucapan selamat kepadaku. Kini
tangisanku makin menjadi-jadi. Terima kasih teman-teman.... (T__T)
Orang
pertama yang paling ingin kuberitahu tentang berita bahagia ini adalah ibu.
Tapi sudah berapa kali aku menghubungi HP-nya tidak diangkat-angkat. Mungkin
karena saat itu ibu sedang perjalanan pulang dari kantornya. Akhirnya kuhubungi
bapak dan saudara-saudaraku terlebih dahulu. Alhamdulillah, mereka ikut senang.
Malamnya
ketika ibu mendengar berita ini, ibupun berteriak tidak kalah histeris dari
teman-teman selorongku, tentunya sambil mengucap syukur entah berapa kali
hihi... Menurutku, wajarlah ibuku berbuat seperti itu setelah perjuangannya selama
ini mendampingi aku.
Masih
kuingat dengan jelas masa-masa galau ketika menunggu pengumuman. Sejak awal aku
sudah bertekad untuk menerima apapun hasilnya nanti dan fokus menjalani
kehidupanku saat ini di IPB. Tetapi satu bulan, dua bulan, tiga bulan berlalu,
aku semakin sering memikirkan hasil pengumuman dan merasa khawatir. Karena
ternyata walau bagaimanapun, kuliah S1 di Jepang dengan mendapatkan beasiswa
adalah impian terbesarku sejak kelas 2 SMA. Perjuanganku sampai tahap wawancara
bisa dikatakan sudah 90%. Tinggal satu tahap lagi... Satu langkah
lagi... Sungguh, saat itu tidak ada lagi yang bisa aku lakukan selain berdoa
kepada Allah SWT.
Alhamdulillah
dengan lulusnya aku mendapatkan beasiswa monbusho, perjuanganku dan kedua orang
tuaku (khususnya ibuku) selama ini terbayar sudah. Terima kasih ya Allah....
Ternyata
untuk tahun ini, jumlah peserta S1 yang lulus ada 28 (IPS 4 orang, sisanya IPA).
D3 23 orang, dan D2 23 orang. Setelah pengumuman, para peserta yang lulus
disuruh untuk konfirmasi lewat email ke kedubes, apakah beasiswa ini akan
diambil atau tidak. Alhamdulillah tahun ini tidak ada yang mengundurkan diri,
jadi insyallah akan ada 74 orang yang tahun 2014 akan berangkat ke Jepang XD
Setelah
itu, kami disuruh bergabung dengan akun grup facebook yang dibuat oleh pihak
kedubes. Di grup tersebut berbagai informasi sampai hari keberangkatan akan
disampaikan. Kami juga dapat bertanya berbagai hal kepada kakak-kakak kelas yang
sekarang sudah berada di jepang melalui grup itu.
Walau
sudah mendapat pengumuman dan bergabung di grup facebook, jangan salah lho.
Kami masih saja di-php-in (didiemin). Hehe. Baru ketika tanggal 25 Desember
2013, diadakan acara kumpul di kedubes Jepang untuk penjelasan lebih rinci
mengenai beasiswa monbukagakusho. Acara ini lebih ditujukan kepada orang tua
yang masih ragu-ragu dan khawatir tentang nasib anaknya di Jepang nanti.
Hehe...
Saat
itu diberitahukan bahwa selanjutnya para peserta akan diminta mengurus-urus
visa dan mengisi formulir lainnya pada awal Februari. Tanggal keberangkatan
masih belum ditentukan secara pasti, namun diperkirakan akhir Maret atau awal
April 2014. Dengan begini, berakhirlah kegalauanku dan selanjutnya aku bisa
fokus menghadapi UAS di kampusku tercinta IPB ^_^
Untuk teman-teman yang ingin dan akan mendaftar beasiswa
Monbukagakusho, aku ingin menyampaikan: jangan takut mencoba!!! Susah atau
gampangnya seleksi, khususnya tes tertulis, itu relatif. Aku pernah membaca
salah satu blog milik seorang peserta yang sudah lulus beasiswa monbusho yang
kira-kira isinya seperti ini: “meskipun kita tidak terlalu pintar (asal
memenuhi persyaratan), kita tetap bisa mendapatkan beasiswa ke Jepang. Yang penting adalah harus memaksimalkan
kesempatan yang ada”. Kalimat yang tertulis di blog itulah yang selalu
terngiang-ngiang di kepalaku dan menjadi salah satu penyemangat atau motivasi
kuat dalam usaha menggapai cita-cita bersekolah di Jepang. Terbukti kan ....aku
aja dengan otak yang tidak genius tetapi hasilnya Alhamdulillah bisa lolos
seleksi sampai akhir.
Satu hal yang pasti, percayalah bahwa modal niat dan usaha yang
kuat, juga dibarengi dengan doa yang lebih, pasti tidak akan berujung jelek.
Aku sangat yakin, walaupun kelak akan mendapat hasil yang tidak kita inginkan,
tidak boleh gundah, tidak boleh putus asa. Karena mungkin itulah sesungguhnya
skenario Allah SWT yang terbaik untuk kita. Pasti ada hikmah di balik suatu
kejadian :) Yang penting, tetap semangat dan berusaha!!! GANBARIMASHOU!!! ☆\(≧∇≦)/ ☆
Terakhir, aku ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Allah SWT pastinya, orang tua dan keluargaku, lalu sahabat-sahabat
SMP-ku, teman-teman seperjuanganku di SMA, teman-teman dan SR lorong 5A,
guru-guru SMA yang senantiasa membimbingku (khususnya guru b. Jepangku, bu
Santie Destiari), serta Kepala Sekolah SMAN 10 Bandung. Sungguh aku tidak akan
bisa seperti sekarang ini jika tidak dikelilingi oleh orang-orang hebat seperti
kalian. Semoga Allah SWT memberi kesehatan, keselamatan, dan keberuntungan
kepada semua yang mendoakan dan membimbing aku selama ini, aamiin! (>.<)
Mohon doanya juga untuk seterusnya. Terima kasih banyak!!! \(ToT)/
つづく
Next : Persiapan Keberangkatan