Bismillaahirrohmaanirrohiiim...
Post
sebelumnya seputar beasiswa Monbukagakusho dan pendaftaran online + seleksi
berkas dapat dilihat di sini.
Sebelum menceritakan tentang tes tertulis, aku ingin membeberkan
alasan kenapa aku memilih bidang IPS:
1.
Aku memiliki sertifikat JLPT yang memang lebih ditujukan untuk pelamar IPS.
Ketentuan seperti ini untungnya baru ada pada tahun 2013. Di
tahun-tahun
sebelumnya tidak ada. (alhamdulillaaaah (T__T))
2.
Aku punya minat yang sangat besar di bidang bahasa dan budaya Jepang
sejak SMA
3.
Dilihat dari nilai UN-ku yang tidak memenuhi persyaratan, sudah tidak
mungkin bagiku untuk mendaftar di bidang IPA (dan kalaupun bisa mendaftar IPA,
pasti akan sangat banyak sainganku kelak)
4.
Aku merasa kemampuanku di bidang IPA tidak bagus-bagus amat, apalagi di
mata pelajaran fisika..
(=__=) Aku (insyaallah) tahu minat dan kemampuanku
sampai
di mana.
B. Tes Tertulis:
8 Juli 2013
Setelah melakukan pendaftaran online dan mengirimkan berkas-berkas
yang diperlukan, tibalah saatnya pengumuman ke tahap tes tertulis *Jeng jeng
jeeeeeng! Jujur, walaupun rasa optimisku besar, namun rasa khawatirku jauh lebih
besar (>__<). Karena dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, orang-orang di
sekitarku (kakak-kakak kelasku) banyak yang sudah mencoba mendaftar namun tidak
terpanggil untuk melakukan tes tertulis. Sebenarnya di antara semua tahap,
menurutku seleksi yang paling ketat itu adalah tahap ini dan tahap ujian
tertulis itu sendiri. Karena apa? Pertama, karena ada kemungkinan bagi para
pendaftar untuk ‘kalah sebelum berperang’. Dan kedua, setahuku dari tahun ke
tahun, jumlah orang yang bisa ikut tes tertulis itu memang terbatas. Bayangkan
saja, ini baru AKAN lho, belum mengikuti tes tertulisnya! Dan untuk tahun 2013 ini,
dari sekitar 4000 orang yang mendaftar, hanya sekitar 700 orang yang dapat ikut
tes tertulis! Σ(゚Д゚|||)
Penyisihannya memang paling banyak di tahap ini... (-_-) Dan kalaupun sudah
lulus tes tertulis, masih ada dua tahap yang lebih sadis lagi yang harus
dihadapi...
Pengumuman menuju tes tertulis diumumkan pada tanggal 1 Juli 2013
di web kedutaan besar Jepang. Alhamdulillah aku bisa ikut tes
tertuliiiiiiiiiiiiis!! (ToT) *woy jangan terlalu cepat untuk senang woy! Lokasi
ujian asalnya dibagi menjadi di empat kota, yaitu di Medan, Jakarta, Surabaya,
dan Denpasar. Namun karena ketika itu ada suatu kendala, peserta yang mendapat
tempat ujian di Denpasar terpaksa harus dipindah menuju lokasi ujian yang di
Surabaya. Penentuan lokasi ujian ini sepertinya didasari oleh lokasi kita
tinggal atau lokasi sekolah saat itu.
Sepertinya, ya. Saya mendapat lokasi ujian di Jakarta, tepatnya di Auditorium
Pusat Studi Jepang di kampus Universitas Indonesia (UI).
Sejak sehari sebelum tes, aku bersama dengan kedua orang tuaku
memutuskan untuk menginap di Wisma Makara, salah satu wisma UI yang terletak di
dalam kampus dan lokasinya tidak jauh dari tempat ujian, karena khawatir akan
terlambat jika pergi ke lokasi ujian langsung pada hari H-nya. Walaupun waktu
ujian dimulai pukul 9.30 WIB, namun para peserta diharuskan hadir sejak pukul
8.30 WIB untuk melakukan registrasi dan mendengarkan penjelasan terlebih dahulu
dari panitia.
Tes tertulis dibagi menjadi dua bagian waktu, yaitu:
1. Bagian pertama, meliputi:
- 9.30 – 10.30
WIB: B. Inggris
- 10.45 – 11.45 WIB: Matematika A (untuk
pelamar IPS) dan matematika B
(untuk pelamar IPA)
2. Bagian dua, meliputi:
- 13.30 – 14.30
WIB: Kimia (untuk
pelamar
IPA)
dan ujian B. Jepang (untuk
pelamar IPS yang memiliki
sertifikat JLPT,
yang tidak punya boleh pulang :))
- 14.45 – 15.45
WIB: Fisika (untuk pelamar IPA A) dan Biologi (untuk pelamar
IPA
B / C) *yang pelamar IPS boleh pulang :)
Soal seleksi tertulis dari tahun ke tahun tingkat kesulitannya
bertambah. Soal-soal tes tertulis tahun-tahun sebelumnya (mulai tahun 2007
hingga 2013 kemarin) bisa diunduh di sini. Soal-soal ini sangat membantu
untuk dijadikan patokan dan latihan :D Jika diamati baik-baik, untuk soal-soal
B. Inggris, B. Jepang, dan matematika ada materi tersendiri alias ‘tidak pernah
keluar dari jalur’ dari tahun-tahun sebelumnya. Aku kurang tahu kalau untuk
pelajaran kimia, fisika, dan biologi. Kan aku ikut seleksinya yang program IPS
:) Dan, karena jujur saja, walaupun di SMA aku adalah anak IPA, aku tidak
pernah mencoba untuk membahas apalagi mengerjakan soal-soal seleksi
kim-fis-bio, hehehe... (mohon jangan ditiru, ini semua akibat kemalasanku yang
berlebihan hehe...). Dan jujur lagi, saya baru latihan soal-soal monbusho sekitar
dua minggu sebelum tes tulis!!! (beneran parah banget dah, yang ini bener-bener
ga boleh ditiru! (-_-)a). Kalau yang ini, alasannya karena aku terlena dengan
kehidupan baruku di kampus tercinta Institut Pertanian Bogor (IPB). Selain itu,
alasan terbesarku adalah... MALAS!!! *jeng jeng jeeeeng (lagi-lagi). Malas untuk
menghadapi ujian lagi ditambah adanya perasaan ketidakpastian apakah bisa
mengikuti tes tertulis atau tidak.
Karena waktunya sudah mepet dan untuk berjaga-jaga seandainya aku
benar bisa ikut tes tertulis, aku akhirnya les matematika (sistem kebut 2
minggu untuk 7x pertemuan) di suatu tempat bimbel yang pengajarnya adalah
kakak-kakak tingkatku di IPB. Mereka dari jurusan
statistika dan hanya berbeda satu tingkat di atasku. Mereka bilang bahwa aku
murid pertamanya lhoooo! (^o^) (karena mereka baru mulai mengajar pertama kali
saat itu :)) Hanya dua kata buat mereka: jenius bangeeett!!! Pantesan jadi
pengajar... (=o=) Pokoknya itu latihan soal-soal jadi liciiiiiin banget di
tangan mereka berdua! Andai saja aku les sejak dulu bersama mereka, pasti aku
bisa lebih mudah mengerjakan soal-soal latihan matematika... (=o=)
Singkat cerita, aku mengikuti tes pertama yaitu B. Inggris, ini
menurutku gampang-gampang susah (-_-). Disusul dengan tes kedua yaitu
matematika, semuanya soal essay dan tidak ada pilihan ganda (tibalah saatnya
membuktikan hasil lesku selama tujuh kali pertemuan! (>o<)). Entah
mengapa aku cukup yakin akan jawaban-jawaban yang aku ‘temukan’, meskipun ada
sedikit soal yang tidak bisa aku coba kerjakan. Dan terakhir, test ke tiga
yaitu B. Jepang, mata pelajaran yang paling optimis di antara dua pelajaran
lainnya!
Hari itu juga, selesai tes aku pulang lagi ke Bogor dengan diantar
oleh kedua orang tuaku pastinya. Setelah melewati seleksi ini, akhirnya aku
bisa kembali fokus ke pelajaranku di IPB yang ‘hanya’ pelajaran fisika ‘saja’
saat itu. Ya Allah, semoga aku bisa lulus ke tahap wawancara... ( ; _ ; )
つづく
Next: TesWawancara